Shalat malam merupakan ibadah sunnah yang dilakukan pada malam hari, seperti tarawih dan tahajud. Salah satu perdebatan yang sering muncul di kalangan ulama adalah mengenai apakah lebih baik memanjangkan waktu berdiri atau sujud dalam shalat malam.
Terdapat tiga pandangan utama yang dikemukakan oleh para ulama terkait masalah ini. Pertama, ada pendapat yang menyatakan bahwa memperpanjang sujud dan memperbanyak rukuk dengan menambah jumlah rakaat lebih utama. Pendapat ini didasarkan pada hadits yang menyebutkan bahwa kondisi paling dekat seorang hamba dengan Allah SWT adalah saat sujud.
Pendapat kedua mengatakan bahwa memperpanjang waktu berdiri lebih utama, berdasarkan hadits yang menyebutkan bahwa shalat yang paling utama adalah yang memiliki qunut (berdiri) yang panjang. Argumennya adalah karena membaca ayat saat berdiri dianggap lebih utama daripada saat sujud.
Sementara pendapat ketiga memilih untuk menyamakan pentingnya sujud dan berdiri. Imam Ahmad bin Hanbal bahkan tidak memberikan komentar terkait hal ini.
Selain ketiga pandangan tersebut, Ibnu Rahawaih juga memberikan pendapatnya. Menurutnya, jika shalat dilakukan di siang hari, maka lebih baik memperbanyak rukuk dan sujud. Namun, jika shalat dilakukan di malam hari dan seseorang memiliki target menyelesaikan satu juz Al-Quran, maka lebih baik memperpanjang waktu berdiri.
Perbedaan pandangan para ulama ini menjadi bahan perenungan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat malam. Semoga pemahaman ini dapat memberikan inspirasi dalam melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya.