Nabi Muhammad SAW, sebagai makhluk yang dipersiapkan Allah SWT sebagai sosok yang paling sempurna, dilahirkan dari nenek moyang yang patuh kepada-Nya. Mereka semua dipelihara agar terhindar dari dosa-dosa besar seperti penyembahan berhala, perzinaan, pembunuhan, dan perbuatan keji lainnya.
Syekh Ibrahim Al-Baijuri dalam karyanya mengemukakan sejumlah dalil naqli yang menjelaskan tentang keimanan dan kesucian nenek moyang hingga kedua orang tua Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, nenek moyang hingga bapak dan ibu Nabi Muhammad SAW adalah orang-orang beriman yang terjaga dari kekufuran, perbuatan keji, perilaku aib, dan perilaku buruk lainnya yang lazim pada masa Jahiliyah.
Berdasarkan dalil naqli tersebut, dapat disimpulkan bahwa nenek moyang hingga kedua orang tua Nabi Muhammad SAW adalah orang-orang saleh dan taat beragama sejak zaman Nabi Adam AS. Mereka semua dipelihara oleh Allah SWT dari perbuatan tercela.
Hal ini juga tercermin dalam syair indah dalam kitab Al-Barzanji yang sering dibaca oleh warga Ahlusunnah wal Jamaah NU. Syair tersebut menegaskan kemuliaan Nabi Muhammad SAW beserta bapak moyangnya yang menjaga kemurnian nama beliau. Mereka menjauhi perbuatan zina sehingga tidak ada aib yang mencoreng nama mereka sejak zaman Nabi Adam AS.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa nenek moyang Nabi Muhammad SAW adalah sosok-sosok mulia yang patuh kepada Allah SWT, terhindar dari perbuatan dosa, dan dipelihara-Nya dari segala perilaku tercela. Semoga penjelasan ini memberikan pemahaman yang baik bagi pembaca. Kritik dan saran selalu kami terima dengan tangan terbuka.