Setiap bulan, banyak di antara kita yang merenungkan bagaimana cara terbaik untuk memanfaatkan sebagian dari pendapatan yang kita miliki. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apakah memberikan 2,5% dari penghasilan kepada orang tua termasuk dalam kategori zakat ataukah shodaqoh?
Menurut ajaran Islam, zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan. Zakat merupakan pembayaran sejumlah harta tertentu yang didistribusikan kepada golongan tertentu sesuai dengan ketentuan agama. Golongan yang berhak menerima zakat antara lain orang fakir, miskin, amil, muallaf, budak yang ingin memerdekakan diri, orang yang berhutang, orang yang menuntut ilmu, dan orang yang sedang dalam perjalanan.
Namun, tidak ada ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan kedua orang tua sebagai penerima zakat. Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang anak seharusnya tidak memberikan zakat kepada kedua orang tua karena anak adalah bagian dari orang tua tersebut. Dalam hadits dinyatakan bahwa “Kamu dan harta benda mu adalah milik orang tuamu”.
Meskipun demikian, ada pengecualian dalam hal ini. Jika seorang anak dipaksa untuk memberikan nafkah kepada kedua orang tuanya karena mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri, maka pemberian tersebut bisa dikategorikan sebagai nafkah kepada orang tua.
Dengan demikian, pemberian 2,5% dari penghasilan kepada orang tua sebaiknya dianggap sebagai shodaqoh, yaitu bentuk ihsan atau kebaikan kepada kedua orang tua. Namun, jika ternyata orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri, maka pemberian tersebut bisa dianggap sebagai nafkah kepada mereka.
Sebagai seorang Muslim, mari kita selalu berbuat baik kepada kedua orang tua karena itu merupakan kewajiban yang harus dilakukan tanpa mengharapkan apresiasi atau pengakuan dari mereka. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua.
