Dalam hadits yang disebutkan, Rasulullah menjelaskan mengenai dua golongan ahli neraka. Salah satunya adalah golongan wanita yang berpakaian tetapi tidak menutupi auratnya, tidak taat kepada perintah Allah, dan mengajarkan perilaku buruk kepada orang lain. Kepala wanita-wanita ini digambarkan seperti punuk unta yang miring, tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.
Pengertian dari “kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang miring” dalam hadits tersebut telah dijelaskan oleh para ulama. Ada perbedaan pendapat mengenai maknanya, namun intinya adalah wanita-wanita ini membuat kepala terlihat besar dan menonjol dengan cara tertentu sehingga menyerupai punuk unta.
Beberapa ulama menyatakan bahwa wanita tersebut membesarkan kepala dengan kerudung atau sorban sehingga menyerupai punuk unta. Sedangkan pendapat lain menyebutkan bahwa wanita-wanita ini suka memandang laki-laki tanpa menundukkan kepala, atau memilin rambut mereka dan mengikatnya di atas kepala hingga menyerupai punuk unta.
Jika kita merujuk pada penjelasan para ulama, intinya adalah wanita-wanita tersebut membuat rambut kepala terlihat lebat dan menonjol di atas kepala, bukan di belakang kepala. Hal ini dilakukan agar tidak menampakkan perhiasan yang dapat menimbulkan fitnah.
Dengan demikian, jika rambut panjang diikat sehingga menonjol di bagian belakang jilbab namun tidak menonjol di atas kepala, serta penggunaan daleman cemol yang tidak menjulang ke atas kepala, maka hal tersebut tidak termasuk dalam kategori yang digambarkan dalam hadits sebagai wanita yang tidak akan masuk surga. Namun tetap disarankan untuk tidak menggunakan pakaian atau jilbab yang terlalu mencolok agar tidak menarik perhatian yang tidak semestinya.