Penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sering kali menghadapi stigma negatif karena sering dikaitkan dengan perilaku negatif. Sikap seperti ini membuat penderita penyakit yang seharusnya mendapat dukungan moril dan materi semakin terpuruk.
Perlakuan negatif juga bisa berasal dari orang-orang yang terlalu khawatir akan penularan HIV/AIDS karena kurang pemahaman tentang penyakit tersebut. Bagaimana seharusnya sikap terhadap penderita HIV/AIDS menurut ajaran Islam?
Menurut ajaran Islam, orang yang terkena HIV/AIDS adalah orang yang sakit seperti orang lain yang sedang sakit. Mereka tetap berhak mendapatkan perlakuan manusiawi, termasuk layanan medis yang layak dan dukungan dari keluarga agar tetap kuat menghadapi ujian tersebut. Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah saw menyampaikan pesan bahwa Allah akan memberikan pahala kepada orang yang menjenguk orang sakit.
Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa maksud dari hadits tersebut adalah bahwa ada keutamaan bagi orang yang mau menjenguk orang sakit. Dengan memperhatikan dan memberi dukungan kepada sesama manusia yang sedang sakit, kita diingatkan untuk melakukan perbuatan mulia.
Nabi Muhammad saw juga mengapresiasi orang yang mau menjenguk saudaranya yang sakit, bahkan menjadikan keutamaan menjenguk orang sakit sebagai salah satu tugas penting dalam Islam. Menjenguk orang sakit merupakan tindakan yang dianjurkan dalam Islam, tanpa memandang siapa yang sedang sakit.
Sikap khawatir berlebihan terhadap penularan HIV/AIDS saat menjenguk atau bersama penderita penyakit tersebut sebenarnya berasal dari kurangnya pemahaman tentang cara penularannya. HIV/AIDS dapat menular melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik secara bersamaan, kehamilan, persalinan, atau menyusui. Namun, berinteraksi sosial dengan penderita HIV/AIDS seperti menjenguk atau beraktivitas bersama tidak berbahaya.
Memberikan dukungan kepada penderita HIV/AIDS adalah tindakan yang diperintahkan dalam Islam. Dukungan tersebut membantu penderita untuk tetap tegar dan mempercepat proses penyembuhan. Islam mengajarkan agar dalam menghadapi musibah, sikap terbaik adalah bersabar dan tetap berusaha menuju kesembuhan.
Dengan memberikan informasi tentang pahala bagi orang yang sedang diuji penyakit serta meyakinkan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, kita dapat membantu penderita HIV/AIDS untuk tetap tabah menghadapi cobaan tersebut. Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk saling mendukung sesama umat manusia dalam menghadapi segala cobaan yang datang.