Dalam dunia pemasaran, terdapat sebuah prinsip yang menyatakan “Kuasai keadaan dengan informasi.” Prinsip ini sering dikaitkan dengan pentingnya popularitas dalam memengaruhi perilaku masyarakat. Sebuah merek yang populer dapat mengubah kebiasaan dan bahkan menciptakan budaya baru. Contohnya, kita sering mendengar orang menyebut sepeda motor dengan sebutan merek tertentu atau air minum kemasan dengan sebutan merek lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa popularitas suatu produk dapat membentuk budaya baru melalui strategi pemasaran yang tepat. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah menggunakan jasa endorser. Peran endorser dalam dunia pemasaran didasarkan pada reputasi yang dimilikinya.
Meski berbasis reputasi, hubungan antara endorser dan produsen tidak dapat dikategorikan sebagai kemitraan modal. Menurut pandangan mazhab Hanafi, hubungan ini lebih tepat digambarkan sebagai kontrak jasa (ijarah). Begitu pula dalam pandangan mazhab Syafi’i, yang tidak mengakui konsep kemitraan modal.
Endorser disewa dan dibayar atas kerjanya, bukan hanya karena reputasinya. Namun, pertanyaan muncul mengenai jenis kerja yang dilakukan oleh endorser. Ada tiga indikator kinerja endorser, yaitu frekuensi pemakaian produk di tempat umum, eksklusivitas penggunaan produk selama masa kontrak, dan publikasi melalui media massa.
Menurut pakar pemasaran, penggunaan jasa endorser memiliki efek simplifikasi dalam berkomunikasi dengan publik. Berbagai bentuk pemakaian endorser seperti dalam kehidupan sehari-hari, gaya hidup, fantasi, citra, musikalisasi produk, simbol kepribadian, hingga bukti ilmiah, dapat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap suatu produk.
Dalam konteks fiqih, baik mazhab Hanafi maupun Syafi’i sepakat bahwa endorser layak mendapatkan upah karena kontribusinya dalam membangun reputasi merek. Namun, pandangan awal terhadap pembentukan reputasi tersebut dapat berbeda antara kedua mazhab.
Penting untuk memahami peran endorser dalam pemasaran sebagai bagian dari strategi untuk memengaruhi persepsi masyarakat terhadap suatu produk atau merek. Dengan demikian, kajian mengenai peran endorser menarik untuk dipelajari lebih lanjut dalam konteks pemasaran modern.