Allah subhanahu wata’ala telah memberikan agama Islam sebagai pedoman bagi manusia dalam mencapai keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Islam dijelaskan sebagai agama yang penuh rahmat dan kasih sayang, yang ditunjukkan melalui sifat-sifat Rahman dan Rahim dari Tuhan.
Islam disampaikan melalui Nabi Muhammad shallallahu a’laihi wasallam, yang dikenal sebagai rahmat bagi seluruh alam. Inti ajaran Islam adalah ajakan untuk menumbuhkan kasih sayang. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang tidak menyayangi manusia maka Allah tidak akan menyayanginya.”
Dalam pemahaman Islam, umat Muslim dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama: Muslim sejati dan Muslim ekstrem. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
- Sibuk dengan Keimanan: Muslim sejati selalu fokus pada memperbaiki diri sendiri dan meningkatkan amal baik serta meninggalkan kemaksiatan. Di sisi lain, Muslim ekstrem cenderung menilai keimanan orang lain tanpa introspeksi diri yang cukup.
- Mentalitas Surga dan Neraka: Muslim sejati berusaha membawa diri dan orang lain menuju surga dengan penuh toleransi terhadap perbedaan. Sebaliknya, Muslim ekstrem cenderung mencari alasan untuk menyalahkan orang lain dan meyakini bahwa mereka akan masuk neraka.
- Mencari Kebaikan dan Kesempatan: Muslim sejati selalu berupaya mencari alasan yang membenarkan agar orang lain diampuni dan dimaafkan. Sementara itu, Muslim ekstrem cenderung mencari kesalahan orang lain dan mengejek tanpa memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Dalam berdakwah, seorang Muslim sejati akan merangkul dengan penuh kelembutan, hikmah, dan kesabaran. Sebaliknya, Muslim ekstrem cenderung menggunakan kata-kata kasar dan kurang toleran terhadap perbedaan.
Mari kita semua merenungkan di mana posisi kita dalam perbedaan antara Muslim sejati dan Muslim ekstrem. Semoga kita dapat menjadi bagian dari golongan Muslim sejati yang penuh kasih sayang, toleransi, serta semangat dakwah yang mendamaikan. Wallahu A’lam.