Dalam karya tafsir Imam Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa membaca “bismillah” mengandung keberkahan. Maka dari itu, dianjurkan untuk melafalkannya pada setiap awal aktivitas dan perkataan.
Membaca “bismillah” disarankan ketika berkhotbah, hendak memasuki toilet, mengawali wudhu, berhubungan suami istri, memulai aktivitas makan, berdiri, duduk, shalat, berkendaraan, minum, tidur, dan menyembelih hewan. Semua ini dimaksudkan untuk tabarruk, tayamun, dan permohonan atas penyempurnaan aktivitas serta taqabbul.
Berikut adalah sejumlah riwayat yang menyatakan keutamaan lafal “bismillah” yang dikutip oleh Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya:
- Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas perihal pertanyaan Utsman tentang “bismillah” kepada Rasulullah. Beliau menjawab bahwa “bismillah” adalah salah satu asma Allah yang memiliki kebesaran yang sangat dekat dengan-Nya.
- Ibnu Murduwiyah meriwayatkan dari Abu Sa‘id, Nabi Isa AS diserahkan kepada seorang guru untuk belajar menulis. Ketika diminta menulis, Nabi Isa bertanya tentang “bismillah” dan memberikan penjelasan maknanya.
- Dari Jabir bin Abdullah, ketika ayat “Bismillahir rahmanir rahim” turun, terjadi peristiwa alamiah yang menunjukkan kebesaran Allah.
- Dari Waki’, dari Al-A’masy, dari Abu Wa’il, dari Ibnu Mas’ud disebutkan bahwa membaca “Bismillahir rahmanir rahim” dapat menjadi perlindungan dari malaikat Zabaniyah.
- Dari Ashim, disebutkan bahwa mengucapkan “Bismillah” dapat menjauhkan setan dari gangguan.
Maka dari itu, membaca “bismillah” sebelum melakukan setiap aktivitas adalah suatu amalan yang dianjurkan dengan tujuan mendapatkan berkah, perlindungan, serta kesempurnaan dalam setiap langkah kita. Semoga tulisan ini memberikan manfaat dan pemahaman yang baik untuk kita semua.