- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Mengemis: Ancaman Bagi Orang yang Memperkaya Diri dengan Cara yang Salah

Google Search Widget

Negara Indonesia dikenal sebagai negara subur bagi para pengemis. Belakangan ini, kejadian seorang pengemis yang memiliki mobil dan seorang kakek berusia 75 tahun yang juga menjadi pengemis dengan uang kontan dan deposito dalam jumlah besar menarik perhatian.

Mengemis bukanlah ajaran yang dipromosikan oleh Nabi Muhammad. Sebagaimana sabda beliau, tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima. Mengemis bukanlah praktik yang dianjurkan, dan seharusnya tidak dijadikan sebagai cara untuk memperkaya diri sendiri.

Rasulullah juga mengajarkan bahwa orang mukmin yang kuat, baik secara iman maupun secara finansial, lebih disukai oleh Allah daripada yang lemah. Hal ini menunjukkan pentingnya untuk tidak terlalu bergantung pada orang lain dan menjadi mandiri.

Profesi mengemis dibenci oleh Rasulullah, terutama jika dilakukan tanpa alasan darurat. Mengemis untuk memperkaya diri sendiri dianggap sebagai tindakan yang menyimpang dan akan mendapatkan hukuman dari Allah.

Kekayaan sejati bukanlah hanya tentang harta benda, tetapi juga kekayaan jiwa. Orang yang berjiwa kaya akan hidup dengan penuh rasa syukur dan tidak tergoda untuk melakukan hal-hal negatif demi memperkaya diri.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk menghindari praktek mengemis sebagai cara untuk mencari keuntungan pribadi. Kita diajarkan untuk hidup dengan mandiri, berusaha mencari rezeki dengan cara yang halal, dan menghargai kekayaan jiwa serta nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 6

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?