Ibadah haji merupakan kewajiban yang suci bagi umat Islam yang mampu. Allah SWT menegaskan bahwa haji adalah kewajiban bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Untuk dianggap mampu melaksanakan haji, seseorang harus memenuhi lima syarat penting sebagai berikut:
- Kesehatan Jasmani: Kondisi tubuh yang sehat diperlukan untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji yang membutuhkan tenaga ekstra. Orang yang tidak dapat menjalani aktivitas manasik dan perjalanan jauh karena lumpuh, tua renta, atau memiliki penyakit permanen, tidak termasuk dalam kategori mampu melaksanakan haji dengan dirinya sendiri. Namun, jika memiliki dana cukup untuk menyewa orang lain agar menggantikan hajinya, maka wajib dilakukan.
- Sarana Transportasi yang Memadai: Orang yang tinggal jauh dari tanah suci disyaratkan memiliki sarana transportasi layak untuk pergi haji, baik dengan menyewa atau memilikinya sendiri. Hal ini juga berlaku bagi orang yang dekat dengan tanah suci namun tidak mampu menempuh perjalanan menuju sana dengan berjalan kaki.
- Aman: Keselamatan nyawa, harta, dan harga diri harus terjamin selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji. Jika terdapat ancaman seperti peperangan, perampokan, atau cuaca buruk yang menghambat perjalanan, maka tidak wajib melaksanakan haji.
- Perginya Perempuan dengan Pendamping: Perempuan yang akan melaksanakan haji harus didampingi suami, mahram, atau sekelompok wanita yang bisa dipercaya. Larangan bagi wanita menempuh perjalanan sendirian membuat pentingnya pendamping dalam ibadah haji.
- Rentang Waktu yang Memadai: Waktu yang mencukupi harus ada untuk menempuh perjalanan dari negara asal menuju Makkah.
Dengan memenuhi kelima syarat tersebut, seseorang dapat dianggap mampu melaksanakan ibadah haji dengan dirinya sendiri. Kesadaran akan kewajiban ini perlu disertai dengan pemenuhan hak-hak lain yang juga wajib ditunaikan. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi para calon jamaah haji.
