- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Mengapa Mandi Wajib Bagi Mereka yang Mengeluarkan Air Mani?

Google Search Widget

Fiqih Islam mengatur tata cara ibadah dan kebersihan bagi umat Muslim. Salah satu kewajiban yang dibahas dalam fiqih adalah mandi wajib bagi seseorang yang mengeluarkan air mani, baik itu karena mimpi basah, hubungan suami istri, atau onani. Hal ini sering menimbulkan pertanyaan, mengapa mengeluarkan sesuatu yang suci seperti air mani malah mengharuskan mandi, sementara mengeluarkan sesuatu yang najis seperti air kencing hanya memerlukan tindakan bersuci biasa?

Dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abi Said, disebutkan bahwa kewajiban mandi bermula dari keluarnya air mani. Hal serupa juga ditegaskan dalam hadits lain oleh Ummul Sulaim ketika bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kewajiban mandi bagi perempuan yang bermimpi hubungan intim.

Para Imam Fiqih sepakat bahwa mengeluarkan air mani mewajibkan mandi. Meskipun air mani dianggap suci, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa air mani selevel dengan ingus dan ludah, namun tetap diwajibkan untuk membersihkannya dengan air atau bahan lain.

Beberapa ulama, seperti yang ditulis oleh Ibnu Rusyd, menjelaskan bahwa alasan diwajibkannya mandi setelah keluarnya air mani adalah karena rasa nikmat yang menyertai proses tersebut. Oleh karena itu, orang yang mengeluarkan air mani tanpa merasakan nikmat tidak diwajibkan mandi.

Dalam ilmu kedokteran, terdapat penjelasan bahwa setiap kali terjadi ejakulasi terdapat jutaan sel sperma yang keluar. Hal ini menyebabkan tubuh kehilangan energi yang signifikan. Untuk mengembalikan tenaga yang hilang, mandi adalah cara yang dianjurkan karena dapat membantu tubuh untuk pulih.

Berbeda dengan air mani, air kencing hanya mengandung kotoran dari dalam tubuh manusia dan cukup dengan membersihkan alat kelamin. Meskipun keduanya keluar dari lubang yang sama, namun keduanya memiliki komposisi yang berbeda. Oleh karena itu, memandikan tubuh setelah keluarnya air mani tidak hanya sekadar peraturan agama, tetapi juga memiliki dasar ilmiah yang menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan tenaga setelah proses tersebut.

Mandi wajib setelah keluarnya air mani bukanlah sekadar aturan keagamaan, namun juga merupakan upaya untuk menjaga kesehatan dan tenaga tubuh setelah proses yang menguras energi tersebut. Dengan memahami hikmah di balik aturan tersebut, umat Muslim diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 6

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?