- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Tradisi Sungkeman saat Lebaran Menurut Hukum Islam

Google Search Widget

Lebaran adalah saat yang tepat untuk saling memaafkan dan bersilaturahmi dengan keluarga, teman, dan orang-orang terdekat. Salah satu tradisi penting dalam merayakan Lebaran adalah sungkeman. Sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kepada orang tua atau keluarga yang lebih tua untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasih atas bimbingan yang diberikan sejak kecil. Sungkeman dilakukan dengan cara jongkok dan mencium tangan.

Beberapa orang berpendapat bahwa tradisi sungkeman tidak sesuai dengan ajaran Nabi. Namun, dari sudut pandang hukum, sungkeman sebenarnya tidak melanggar syariat Islam. Jongkok dan mencium tangan merupakan ekspresi penghormatan kepada orang yang lebih tua, yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Menurut sebagian ulama, tindakan memuliakan orang yang lebih tua, seperti dengan berdiri, bahkan dianggap sebagai sunnah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghormati dan berbakti kepada mereka. Bahkan, meninggalkan tradisi berdiri atau sungkeman kepada kerabat dapat dianggap sebagai tindakan yang memutus tali silaturahmi.

Dari segi tradisi, sungkeman adalah warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan. Islam mengajarkan untuk menjaga tradisi selama tidak bertentangan dengan ajaran agama. Hal ini sebagai bentuk pengamalan sabda Nabi tentang pentingnya berbudi pekerti yang baik kepada sesama manusia.

Meninggalkan tradisi yang tidak bertentangan dengan syariat Islam merupakan tindakan kurang terpuji. Sungkeman bukanlah tradisi yang dilarang dalam Islam. Sebaliknya, menjaga tradisi ini dapat dianggap sebagai wujud dari anjuran Nabi tentang berbudi pekerti yang baik kepada sesama.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 25

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?