Memberikan salam kepada sesama Muslim merupakan anjuran dalam agama Islam. Rasulullah Muhammad SAW bahkan mewajibkan umatnya untuk menjawab salam, minimal dengan salam yang sama atau lebih baik. Namun, bagaimana jika seseorang menjawab salam dalam hati?
Menurut Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar an-Nawawi, menjawab salam secara minimal masih dianggap memenuhi kewajiban jika suara orang yang memberikan salam terdengar oleh Muslim lain, meskipun pelan. Namun, jika suara tersebut tidak terdengar, maka kewajiban menjawab salam tetap ada.
Dalam ajaran Islam, disarankan untuk menjawab salam secara langsung setelah salam diucapkan. Jika terjadi keterlambatan dalam menjawab salam, maka hal tersebut tidak dihitung sebagai jawaban yang memenuhi kewajiban. Menunda jawaban salam juga dianggap sebagai dosa karena dianggap meninggalkan kewajiban menjawab salam.
Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk menyambut salam dengan baik, menjawab dengan suara yang jelas, dan tidak menunda-nunda. Salam merupakan doa yang diberikan oleh sesama Muslim, dan menjawabnya adalah cara untuk membalas doa tersebut.
Jadi, ketika seseorang memberikan salam kepada kita, marilah kita menjawab salam tersebut dengan sepenuh hati dan tanpa menunda-nunda. Karena dengan demikian, kita juga telah memperkuat tali persaudaraan sesama Muslim.