- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Kontroversi seputar Bid’ah Hasanah dalam Perspektif Imam Syafi’i

Google Search Widget

Dalam dunia keilmuan agama Islam, terdapat perdebatan yang terus-menerus antara kelompok Salafi dan Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) mengenai konsep bid’ah hasanah. Salah satu tokoh yang sering dijadikan rujukan dalam perdebatan tersebut adalah Imam Syafi’i.

Salafi sering menyoroti bahwa pengikut mazhab Syafi’i cenderung menyimpang dari ajaran Imam Syafi’i sendiri, terutama dalam hal bid’ah hasanah. Mereka menegaskan bahwa Imam Syafi’i tidak mengakui keberadaan bid’ah hasanah berdasarkan penolakan beliau terhadap istihsan.

Namun, Aswaja membantah klaim tersebut dengan merujuk pada pemahaman yang lebih dalam tentang konsep istihsan dalam ushul fiqh. Mereka menjelaskan bahwa istihsan yang ditolak oleh Imam Syafi’i adalah istihsan dari segi bahasa, bukan dalam konteks ushul fiqh. Aswaja juga menekankan pentingnya memahami kaidah dan prinsip Imam Syafi’i secara utuh sebelum membuat kesimpulan.

Lebih lanjut, Aswaja mencatat bahwa Imam Syafi’i sendiri membagi bid’ah menjadi dua jenis, yaitu bid’ah sesat dan bid’ah yang tidak sesat. Hal ini menunjukkan bahwa Imam Syafi’i sebenarnya mengakui adanya bid’ah hasanah, seperti yang dipahami oleh mayoritas ulama setelah beliau.

Dalam konteks perdebatan ini, penting bagi umat Islam untuk tidak terjebak dalam penafsiran yang sempit dan memahami konteks serta landasan ajaran yang sebenarnya. Kesimpulan yang akurat hanya dapat diperoleh melalui pemahaman yang mendalam dan menyeluruh terhadap pendapat para ulama serta kaidah-kaidah yang mereka anut.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 6

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?