Shalat sunnah hajat merupakan salah satu praktik ibadah yang dianjurkan bagi umat Muslim dalam menghadapi kesulitan atau memperoleh kebutuhan tertentu. Doa dan amalan ini menjadi sarana untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT dalam menyampaikan hajat-hajat pribadi.
Menjalankan shalat sunnah hajat dimulai dengan melafalkan niat sebelum memulai ibadah, yakni dengan takbiratul ihram. Lafal niat tersebut menjadi langkah awal sebelum melaksanakan shalat sunnah hajat dua rakaat. Dalam niat tersebut, umat Muslim menyatakan tujuan shalatnya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
Shalat sunnah hajat dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Melakukan shalat dua rakaat, atau bahkan 12 rakaat sesuai sunnah.
- Membaca Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Al-Ikhlas, atau surah-surah pendek lainnya.
- Membaca shalawat sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
- Memanjatkan doa-doa yang bersifat warid dan doa hajat kepada Allah SWT.
- Berdoa dengan tulus kepada Allah untuk menyatakan hajat-hajat pribadi yang kita miliki.
Shalat sunnah hajat ini merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Mazhab Syafi’i sebagai bentuk munajat seorang hamba kepada Sang Pencipta. Ibadah ini tidak hanya berkaitan dengan kepentingan duniawi, namun juga mencakup kepentingan spiritualitas dan kesejahteraan agama.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, menjaga koneksi spiritual dengan Allah SWT melalui ibadah seperti shalat sunnah hajat dapat menjadi sumber kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi tantangan hidup. Semoga dengan melaksanakan ibadah ini, kita senantiasa mendapatkan keberkahan dan petunjuk dari-Nya.