- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menggali Makna Tafsir Ayat Terakhir tentang Riba dalam al-Qur’an

Google Search Widget

Pada Surat al-Baqarah ayat 278, Allah memerintahkan umat Islam untuk meninggalkan praktik riba yang dilakukan pada zaman jahiliyah. Tafsir dari ayat ini menggarisbawahi pentingnya iman yang disertai dengan tindakan nyata dalam mentaati perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya terkait riba. Ayat tersebut juga menegaskan agar meninggalkan sisa riba yang masih ada sebagai tanda keimanan yang sejati.

Dalam konteks sejarah, ayat terakhir mengenai riba ini turun sebagai panduan bagi umat Islam pada masa awal keislaman. Ayat ini memberikan toleransi terhadap praktik riba yang sudah berlangsung sebelumnya, namun mengharamkan untuk melanjutkan praktik tersebut. Hal ini menggarisbawahi pentingnya kesucian transaksi ekonomi dalam Islam serta menunjukkan bahwa riba merupakan praktek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama.

Asbabun nuzul dari ayat ini juga menyoroti kasus dimana seorang muslim memiliki sisa transaksi riba yang belum diselesaikan sebelum masuk Islam. Allah mengampuni kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya namun melarang untuk melanjutkan praktik tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan kebersihan dalam bertransaksi dan menegaskan larangan terhadap riba sebagai upaya mewujudkan keadilan dan kesucian dalam hubungan ekonomi antar manusia.

Dengan demikian, pemahaman atas tafsir ayat terakhir tentang riba dalam al-Qur’an memberikan pandangan mendalam mengenai pentingnya keimanan yang diwujudkan dalam tindakan nyata untuk menjauhi praktik ekonomi yang diharamkan dalam Islam. Hal ini menjadi pijakan bagi umat Islam untuk memperkuat keyakinan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjalankan ajaran agama dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam urusan ekonomi.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

July 16

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?