Kehidupan sosial seringkali memunculkan dilema yang kompleks, terutama dalam konteks pekerjaan dan rezeki. Seorang individu sering kali harus berhadapan dengan lingkungan yang berbeda-beda, termasuk dalam hal pekerjaan yang dapat mempengaruhi sumber rezekinya. Hal ini seringkali membutuhkan pertimbangan dan sikap yang bijak dari setiap individu.
Sebagaimana disampaikan oleh seorang ulama, fiqih hadir sebagai sikap sosial seorang individu. Fiqih tidak hanya hadir untuk membatasi gerak individu, tetapi juga sebagai filter terhadap fenomena sosial yang terjadi saat ini. Hal ini menuntut individu untuk bijak dalam mengambil keputusan sehari-hari, terutama dalam konteks pekerjaan dan rezeki.
Dalam praktik muamalah sehari-hari, terkadang seorang individu Muslim terpaksa bekerja di lingkungan yang kurang Islami. Dalam kondisi seperti ini, pertimbangan khusus diperlukan dalam menetapkan status hukumnya. Konsep darurat (al-dlarurah) dalam syariah menjadi pertimbangan penting dalam hal ini.
Misalnya, dalam kasus seorang satpam di pabrik miras atau seseorang yang bekerja di lembaga yang melaksanakan riba. Persoalan muncul mengenai status nafkah yang diperoleh dari pekerjaan tersebut. Ulama pun berselisih pendapat mengenai hal ini, ada yang membolehkan dengan alasan mengubah niat dalam bekerja, sementara ada pula yang mengharamkannya.
Pentingnya menjaga niat dan sikap dalam mencari rezeki juga disampaikan Rasulullah SAW. Beliau menekankan pentingnya bertakwa kepada Allah dan berusaha mencari rezeki dengan cara yang baik, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram. Dalam situasi di mana pekerjaan berada di tengah-tengah kehalalan dan keharaman, bijaksana jika upah digunakan untuk kebutuhan konsumtif sementara bonusnya disalurkan untuk amal atau kegiatan yang lebih baik.
Kesimpulannya, penting bagi setiap individu untuk menyaring pendapatan dari pekerjaan. Memilah mana rezeki yang jelas halal, mana yang syubhat, dan mana yang haram sangatlah penting. Dengan demikian, hidup dan rezeki akan lebih barokah, doa akan lebih mudah dikabulkan, dan kita terhindar dari perkara haram yang tidak disadari.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sikap dan niat dalam mencari rezeki sangatlah penting. Dengan memperhatikan aspek fiqih dan tuntunan agama, diharapkan setiap individu dapat menjalani kehidupan dengan penuh keberkahan dan menjauhi segala bentuk kemungkaran.