- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Kehilangan Orang Saleh dan Berilmu: Musibah Besar bagi Umat

Google Search Widget

Kehilangan orang saleh dan berilmu selalu menjadi momen yang menyedihkan bagi umat manusia. Terutama ketika yang meninggal adalah seorang ulama besar dan kharismatik. Di dalam hadits riwayat Ibnu Majah disebutkan bahwa ilmu tidak akan hilang secara langsung dari manusia, tetapi akan terkikis seiring dengan wafatnya para ulama. Oleh karena itu, kematian orang saleh dan berilmu merupakan musibah yang sangat dirasakan.

Pada saat seseorang yang saleh atau seorang ulama meninggal, kebanyakan orang, khususnya murid-muridnya, berupaya untuk mencium wajah dan tangan mayat tersebut sebagai bentuk tabarruk. Fenomena ini sudah menjadi hal lazim di tengah masyarakat. Rasulullah sendiri pernah mencium jenazah sahabatnya, Utsman Ibn Madh’un, saat beliau meninggal dunia. Begitu pula dengan Abu Bakar yang mencium Rasulullah SAW ketika Beliau wafat.

Berdasarkan riwayat tersebut, mayoritas ulama sepakat bahwa mencium jenazah orang shaleh adalah disunnahkan. Namun, penting untuk dicatat bahwa tindakan ini harus dilakukan dengan penuh rasa hormat dan tanpa menimbulkan kegelisahan atau kemarahan. Mencium jenazah orang saleh juga sebaiknya dilakukan oleh individu yang sejenis kelaminnya dengan mayat, kecuali jika ada hubungan kekeluargaan di antara mereka.

Meskipun dibolehkan, perlu ditekankan bahwa tindakan mencium jenazah harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan menghormati proses tersebut. Hal ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap orang yang meninggal, tetapi juga sebagai wujud rasa cinta dan hormat terhadap ilmu dan kebaikan yang telah mereka wariskan kepada umat.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 10

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?