Shalat Idul Fitri dan Idul Adha merupakan sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan, meskipun tidak wajib. Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat ini setiap tahunnya pada dua kesempatan tersebut. Imam As-Syaukani menegaskan bahwa Nabi SAW tidak pernah meninggalkan shalat Id dan mendorong umatnya untuk mengikutinya, termasuk wanita, gadis-gadis pingitan, dan wanita yang haid. Wanita yang haid diperintahkan untuk menjauhi shalat, namun mereka tetap disarankan untuk menyaksikan kebaikan dan panggilan kaum muslimin.
Shalat Id tidak harus dilaksanakan di masjid. Menurut Imam Malik, shalat Id juga baik dilakukan di lapangan terbuka. Nabi Muhammad SAW pernah melaksanakan shalat Id di lapangan, kecuali jika ada hujan atau kendala lainnya. Perbedaan antara tanah lapang dan masjid terletak pada sifatnya; tanah lapang bersifat terbuka, sedangkan masjid adalah bangunan tertutup.
Dalam sebuah hadis, Abu Sa’id Al-Khudri RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW biasa keluar menuju mushalla pada hari Idul Fitri dan Adha, memulai dengan shalat, lalu memberikan nasihat kepada jamaah yang duduk di depan beliau. Hal ini menunjukkan pentingnya berkumpulnya kaum muslimin pada hari raya untuk mempererat solidaritas.
Meskipun shalat Id di mushalla adalah sunnah, pelaksanaannya di masjid lebih utama. Imam As-Syafi’i berpendapat bahwa jika masjid mampu menampung seluruh penduduk, maka sebaiknya shalat dilakukan di masjid. Namun, jika tidak bisa menampung semua jamaah, maka shalat Id sebaiknya dilakukan di lapangan.
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani mencatat bahwa keputusan mengenai tempat pelaksanaan shalat Id bergantung pada kapasitas tempat tersebut. Jika masjid dapat menampung semua jamaah, maka pelaksanaan di masjid lebih utama untuk menjaga kebersamaan masyarakat. Sebaliknya, jika kapasitas masjid tidak mencukupi, pelaksanaan di lapangan menjadi pilihan yang lebih baik.
Intinya, baik shalat Id di masjid maupun di lapangan adalah sunnah. Namun, menjaga kesatuan dan kebersamaan masyarakat pada Hari Raya menjadi fokus utama. Hikmah dari berkumpulnya kaum muslimin adalah untuk menegaskan kemenangan, memperkuat keimanan, dan merayakan kebahagiaan serta rasa syukur kepada Allah SWT.