Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang dimuliakan oleh umat Islam. Pada bulan ini, dilaksanakan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji di Baitullah. Selain itu, bulan kedua belas dalam kalender Hijriah ini juga penuh dengan keberkahan dan keutamaan. Banyak umat Islam menyambut bulan ini dengan berpuasa, memperbanyak ibadah, dan melakukan kebaikan lainnya.
Kemuliaan bulan Dzulhijjah tidak perlu diragukan. Bahkan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai mana yang lebih utama, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah atau sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Dengan demikian, bulan ini memiliki kekhususan dan keutamaan tersendiri yang tidak ditemukan dalam bulan-bulan lain.
Syekh Abdurrahman al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan sepuluh terakhir Ramadhan. Sebagian ulama berpendapat bahwa sepuluh hari di awal Dzulhijjah lebih utama, sementara yang lainnya berpendapat sebaliknya.
Menurut penjelasan Syekh Abdurrahman al-Mubarakfuri, kedua sepuluh hari tersebut memiliki keutamaan yang berbeda. Keutamaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah ada pada siang hari, sedangkan keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadhan ada pada malam hari. Siang hari pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah lebih mulia dibandingkan sepuluh hari terakhir Ramadhan, karena terdapat Hari Arafah. Sementara itu, malam-malam sepuluh terakhir Ramadhan lebih utama karena bertepatan dengan turunnya Lailatul Qadar.
Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, ada beberapa amalan bacaan yang dianjurkan untuk dibaca. Merujuk pada penjelasan Syekh Abdul Hamid bin Muhammad bin Ali bin Abdul Qadir al-Maki, terdapat bacaan-bacaan yang berdasarkan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah, serta amal ibadah pada hari-hari tersebut sangat disenangi oleh Allah. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak tahlil (Lailaha illallah), takbir (Allahu Akbar), dan dzikir kepada Allah.
Ada bacaan khusus yang sangat dianjurkan untuk dibaca selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yaitu:
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ الدُّهُوْرِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ النَّبَاتِ وَالشَّجَرِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا اِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ.
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah sepanjang hitungan waktu, tiada Tuhan selain Allah sebanyak ombak lautan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak tumbuhan dan pepohonan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak rintik-rintik hujan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak kedipan mata, tiada Tuhan selain Allah lebih baik dari segala apa yang mereka kumpulkan, tiada Tuhan selain Allah sejak hari ini hingga ditiupnya sangkakala.”
Faedah dari bacaan ini sangat besar. Syekh Abdul Hamid al-Maki menyatakan bahwa siapa pun yang membiasakan diri membaca bacaan tersebut sepuluh kali setiap hari pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah, baik dosa yang telah berlalu maupun dosa yang akan datang.
Selain bacaan tersebut, terdapat doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Doa ini dapat membantu pembacanya dalam melunasi utang. Teks lafalnya adalah sebagai berikut:
اللهم فَرَجَكَ الْقَرِيْبَ، اللهم سِتْرَكَ الْحَصِيْنَ، اللهم مَعْرُوْفَكَ الْقَدِيْمَ، اللهم عَوَائِدَكَ الْحَسَنَةَ، اللهم عَطَاءَكَ الْحَسَنَ الْجَمِيْلَ، اللهم يَا قَدِيْمَ الْاِحْسَانِ، إِحْسَانَكَ الْقَدِيْمَ، يَا دَائِمَ الْمَعْرُوْفِ، مَعْرُوْفَكَ الدَّائِم
Artinya: “Ya Allah (aku memohon) kelapangan-Mu yang dekat. Ya Allah (berilah aku) penutupan-Mu yang kuat. Ya Allah (aku memohon) kebaikan-Mu yang terdahulu. Ya Allah (berilah aku) kebajikan-Mu yang baik. Ya Allah (aku mohon) pemberian-Mu yang baik lagi indah. Ya Allah Yang Maha Terdahulu kebaikan-Nya, (aku mohon) kebaikan-Mu yang terdahulu. Ya Allah Yang Maha Langgeng kebaikannya, (berilah aku) kebaikan-Mu yang langgeng.”
Demikianlah beberapa bacaan dan doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Semoga informasi ini bermanfaat bagi umat Islam dalam memanfaatkan bulan yang penuh keberkahan ini.