Ketika seseorang merasa berdosa karena kurang memberikan perhatian dan berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia, pertanyaan tentang bagaimana cara menebus kesalahan tersebut muncul sebagai bentuk penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki hubungan yang telah terputus.
Berbakti kepada orang tua tidak hanya ditekankan selama mereka masih hidup, tetapi juga setelah mereka meninggal dunia. Meminta ridha dan melakukan kebaikan atas nama orang tua yang telah berpulang adalah tindakan yang tetap dapat dilakukan.
Imam Abul Laits as-Samarqandi menjelaskan bahwa seorang anak masih dapat membuat kedua orang tuanya yang sudah wafat meridhai dengan tiga hal. Pertama, menjadi pribadi yang saleh. Kedua, menjaga hubungan baik dengan kerabat dan teman-teman dekat orang tua. Ketiga, memohonkan ampunan, mendoakan, dan memberikan sedekah atas nama mereka.
Namun, yang paling penting adalah usaha sungguh-sungguh untuk menjadi pribadi yang saleh. Karena kesalehan seorang anak adalah hal yang paling membahagiakan orang tua yang sudah tiada. Tidak ada yang lebih berharga bagi mereka daripada melihat keturunannya hidup dalam kebaikan dan kesalehan.
Jadi, untuk menebus kesalahan terhadap orang tua yang sudah meninggal dunia, langkah pertama yang harus diambil adalah berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, menjaga hubungan baik dengan kerabat, serta terus berdoa dan memberikan sedekah atas nama mereka. Dengan demikian, kesalahan masa lalu dapat diperbaiki melalui upaya nyata untuk menjadi lebih baik setiap harinya.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya berbakti kepada orang tua, baik selama mereka masih hidup maupun setelah mereka tiada. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.