- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Shalat Sunah Awwabin: Kembali pada Allah dalam Keheningan Malam

Google Search Widget

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar istilah shalat sunah Awwabin namun bagi sebagian orang, terutama yang tidak mendalami agama secara intensif, hal ini mungkin terdengar asing. Shalat merupakan ibadah fisik utama dalam Islam, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Shalat sunah Awwabin adalah salah satu jenis shalat sunah yang dianjurkan. Istilah “Awwabin” memiliki dua pengertian, yaitu shalat Dhuha dan shalat sunah di antara Maghrib dan Isya. Menurut Madzhab Syafi’i, istilah shalat Awwabin lebih cenderung merujuk pada shalat sunah di antara Maghrib dan Isya.

Kenapa disebut shalat Awwabin? Istilah ini berasal dari kata yang menunjukkan seseorang yang kembali kepada Allah dan bertaubat dari kesalahan yang dilakukan pada siang hari. Melalui pelaksanaan shalat Awwabin, seseorang secara tidak langsung menunjukkan pertobatan dan kembalinya kepada Allah.

Shalat Awwabin juga dikenal dengan sebutan “shalat ghaflah” karena seringkali diabaikan oleh banyak orang pada waktu antara Maghrib dan Isya. Aktivitas seperti makan malam dan tidur seringkali menjadi prioritas utama dibandingkan dengan melaksanakan shalat sunah ini.

Jumlah rakaat shalat Awwabin adalah dua puluh, namun minimal dilakukan dua rakaat. Keutamaan dari shalat Awwabin juga tergambar dalam hadis yang menyebutkan bahwa orang yang melaksanakan enam rakaat shalat Awwabin akan mendapatkan pahala setara dengan ibadah dua belas tahun.

 

Dengan memahami makna dan keutamaan dari shalat sunah Awwabin, diharapkan kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam keheningan malam. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang baik mengenai pentingnya melaksanakan shalat sunah Awwabin dalam kehidupan sehari-hari.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?