Dalam ajaran Islam, ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan dalam menunaikan ibadah haji, yaitu niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah [2]: 196, “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.” Ayat ini menegaskan pentingnya menjalankan ibadah haji dengan niat yang tulus ikhlas, tanpa disertai motivasi duniawi seperti ingin mendapatkan gelar “Pak Haji” atau “Bu Hajah”.
Beberapa ulama seperti Syekh Nawawi Banten dan Syekh Sulaiman bin Umar al-Bujairami asy-Syafi’i menekankan bahwa ibadah haji harus dilakukan dengan niat yang murni untuk beribadah kepada Allah semata. Mereka juga mengingatkan tentang bahaya riya’ (pamer) dan sum’ah (mencari popularitas) dalam menunaikan ibadah haji.
Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa di masa akan datang, ada orang-orang yang menunaikan ibadah haji dengan motivasi yang tidak benar, seperti untuk berwisata, berdagang, atau mencari pujian dari orang lain. Hal ini menegaskan betapa pentingnya menjaga niat ikhlas dalam beribadah.
Syekh az-Zarnuji juga memberikan penjelasan mengenai hubungan antara niat dan pahala dalam amal ibadah. Ia menegaskan bahwa amal ibadah yang sekilas terlihat dunia bisa menjadi amal akhirat jika didasari oleh niat yang benar, begitu pula sebaliknya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dalam menunaikan ibadah haji adalah karena Allah SWT semata. Mengharapkan gelar “Pak Haji” atau “Bu Hajah” seharusnya bukan menjadi motivasi utama, karena hal tersebut bisa merusak niat ikhlas dalam beribadah.
Semoga pemahaman tentang pentingnya ikhlas dalam ibadah haji dapat membawa manfaat bagi kita semua. Mari kita jaga niat kita agar selalu murni hanya untuk Allah SWT. Wassalamu’alaikum wr. wb.