Dalam kegiatan membaca Al-Qur’an, terkadang kita mendengar orang mengucapkan “Shaqallahul Azhim” setelah selesai membaca Al-Qur’an. Hal ini sering disebut sebagai “tashdiq”. Namun, ada pandangan yang berbeda terkait dengan hal ini.

Beberapa orang menganggap tashdiq sebagai bid’ah sayyi’ah karena tidak diajarkan oleh Rasulullah. Namun, Al-Azhar, sebagaimana pendapat mazhab Hanafi dan Syafi’i, menyatakan bahwa mengucapkan kalimat tashdiq setelah membaca Al-Qur’an dalam shalat tidak masalah. Bahkan, lebih dianjurkan diluar shalat.

Fatwa Al-Azhar menyatakan bahwa ucapan “Shaqallahul Azhim” setelah membaca atau mendengar ayat Al-Qur’an bukanlah bid’ah tercela. Tidak ada larangan khusus dari Al-Qur’an maupun hadits terkait hal ini. Ucapan tersebut juga dianggap sebagai salah satu bentuk zikir yang dianjurkan.

Selain itu, ucapan tashdiq juga dapat ditemukan dalam Al-Qur’an sendiri, seperti dalam Surat Ali Imran ayat 95 dan Al-Ahzab ayat 22. Fatwa Al-Azhar ini mengingatkan kita untuk tidak mudah menyifatkan suatu amal sebagai bid’ah tanpa dasar yang jelas dari zaman Nabi Muhammad SAW.

Dalam konteks adab membaca Al-Qur’an, Imam Al-Qurthubi menyebutkan bahwa ada anjuran untuk membaca tashdiq dan tasyhid setelah selesai membaca Al-Qur’an. Adab ini juga disampaikan oleh As-Syinqiti dalam Tafsir Ruhul Bayan.

Syekh M Ali As-Shabuni bahkan menyarankan umat Islam untuk menghindari perdebatan mengenai masalah khilafiyah, termasuk dalam hal ucapan tashdiq. Menurutnya, hal tersebut bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan.

Dengan demikian, ucapan “Shaqallahul Azhim” setelah membaca Al-Qur’an tidaklah menjadi masalah menurut beberapa ulama. Namun, tetaplah menjaga adab dan kesopanan dalam melaksanakan ibadah serta menghormati perbedaan pendapat di antara umat Islam.

Semoga tulisan ini memberikan pemahaman yang baik terkait dengan masalah ini. Kritik dan saran selalu kami terima dengan tangan terbuka.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, Wassalamu ‘alaikum wr. wb.