Hari Jumat memiliki makna yang istimewa bagi umat Islam sebagai hari ied mingguan. Sembahyang Jumat pun menjadi kewajiban bagi laki-laki yang memenuhi syarat sebagai ahli Jumat, sesuai dengan ketentuan dalam fikih Islam.
Kewajiban sembahyang Jumat sangatlah penting karena terdapat banyak keutamaan di dalamnya. Bahkan, pentingnya sembahyang Jumat disorot secara khusus dalam Al-Quran, surat Al-Jumuah.
Meninggalkan sembahyang Jumat tiga kali berturut-turut dihukumi sebagai tindakan munafik berdasarkan hadits Rasulullah SAW. Namun, perlu dipahami bahwa kemunafikan dalam konteks ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu kemunafikan keyakinan dan kemunafikan perbuatan.
Orang yang meninggalkan sembahyang Jumat tidak keluar dari Islam, namun mereka termasuk dalam kategori kemunafikan perbuatan. Oleh karena itu, tidak diperlukan pembacaan syahadat kembali sebagai tanda masuk Islam. Yang diperlukan hanyalah taubat kepada Allah dan niat kuat untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
Menurut pandangan Ahlussunnah wal Jamaah, orang beriman yang terjerumus dalam dosa kecil maupun besar tetap dianggap sebagai orang beriman. Mereka yang meninggal dunia dalam kondisi tersebut tetap berhak mendapatkan perlakuan pemakaman sesuai dengan ajaran Islam.
Kita seharusnya memperhatikan pentingnya sembahyang Jumat dan menjalankannya tanpa alasan yang sah menghalangi. Selain sebagai kewajiban, sembahyang Jumat juga memiliki banyak keutamaan yang tidak boleh kita lewatkan.
Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang baik. Kami selalu terbuka untuk menerima masukan dan kritik dari pembaca.