Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang memiliki banyak keistimewaan dan hikmah dalam agama Islam. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan suci atau ‘haram’ dalam Islam, bersama dengan Dzulqa’dah, Muharram, dan Rajab. Sepanjang sejarah Islam, bulan Dzulhijjah menjadi saksi dari berbagai peristiwa penting seperti ibadah haji dan hari raya Idul Adha.

Di sepuluh hari pertama Dzulhijjah, umat Islam diberikan kesempatan istimewa oleh Allah untuk meningkatkan ibadah mereka guna mendekatkan diri kepada-Nya. Rasulullah saw. juga menyebutkan keutamaan dari hari-hari tersebut, di mana amal saleh pada hari-hari itu sangat dicintai oleh Allah, bahkan lebih dari jihad di jalan-Nya.

Hari puncak dari kesempatan beribadah ini adalah Hari Arafah, di mana jutaan jamaah haji berkumpul untuk melaksanakan wukuf. Bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, dianjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut. Puasa Arafah memiliki keutamaan besar, di mana Allah akan mengampuni dosa-dosa dari tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.

Tanggal 10 Dzulhijjah merupakan Hari Raya Idul Adha, di mana umat Islam memperingati ketaatan Nabi Ibrahim dengan penyembelihan hewan kurban. Hari ini mengajarkan tentang pengorbanan, kepatuhan, dan kepedulian terhadap sesama. Sementara itu, hari-hari Tasyrik yang menyusul Idul Adha juga menjadi momen penting untuk merayakan keberkahan bulan Dzulhijjah.

Selain itu, bulan Dzulhijjah juga menjadi momentum bagi umat Islam untuk melakukan muhasabah diri, mengevaluasi amal ibadah selama setahun terakhir, dan merencanakan langkah untuk meningkatkan kualitas ibadah di masa yang akan datang.

Dengan segala keistimewaan dan kesempatan berharga yang disediakan Allah di bulan Dzulhijjah, mari kita sambut bulan penuh berkah ini dengan semangat dan kesungguhan. Semoga ridha Allah senantiasa menyertai langkah dan niat baik kita.