Dalam ajaran Islam, mandi besar memiliki peran penting dalam mensucikan diri dari hadats besar seperti junub, haid, dan nifas. Mandi besar dilakukan sebagai ibadah yang membutuhkan pemenuhan rukun tertentu agar sah dan efektif.
Rukun utama dalam mandi besar, seperti yang dijelaskan dalam kitab-kitab agama, adalah niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Niat harus disertai dengan menyiramkan air pada anggota tubuh pertama kali. Jika tidak ada niat saat penyiraman pertama, maka mandi tersebut tidak dianggap sah. Oleh karena itu, kehati-hatian dalam niat sangat diperlukan.
Dalam melakukan mandi besar, niat yang dinyatakan harus sesuai dengan kondisi seseorang. Orang yang junub akan berniat menghilangkan junub, sementara perempuan yang haid atau nifas akan berniat menghilangkan haid atau nifasnya. Ada juga opsi niat yang dapat digunakan oleh orang yang berada dalam kondisi hadats besar.
Selain niat, meratakan air ke seluruh tubuh juga merupakan rukun penting dalam mandi besar. Setiap bagian tubuh harus terkena air secara merata. Bagian-bagian tertentu seperti lipatan-lipatan tubuh, kulit di bawah kuku, selangkangan, dan bagian belakang telinga perlu mendapat perhatian khusus agar tidak tertinggal.
Ketelitian dalam melakukan mandi besar sangatlah penting agar ibadah ini dapat diterima dan membawa kesucian bagi individu yang melakukannya. Dengan memahami tata cara dan rukun mandi besar dalam Islam, kita dapat menjalankannya dengan benar sesuai ajaran agama.