Dalam praktik shalat berjamaah, seringkali timbul pertanyaan mengenai hukum menepuk bahu imam yang sedang shalat apakah sedang melaksanakan shalat sunnah atau fardu. Cara ini diyakini dapat membantu makmum untuk mengetahui status shalat imam dan mengikuti dengan tepat.
Meskipun metode ini telah banyak diperbincangkan, namun belum terdapat penegasan yang jelas dalam literatur agama terkait keabsahan hukum menepuk bahu dalam konteks ini. Dalam Kitab Taudhihul Adillah jilid kedua, dijelaskan bahwa meskipun kurang disarankan untuk mengikuti imam yang sedang shalat sunnah jika kita sedang melaksanakan shalat fardu, namun jamaah tetap dianggap sah jika keduanya sesuai nazham shalat.
Ilmu agama, khususnya dalam fiqih, memang sangat luas dan selalu berkembang seiring berjalannya waktu dan perubahan kehidupan manusia. Dalam hal ini, belum terdapat rujukan yang menyebutkan secara spesifik mengenai tindakan menepuk bahu dalam konteks shalat berjamaah.
Penting untuk dicatat bahwa tindakan ini sebaiknya tidak mengganggu konsentrasi imam yang sedang shalat. Jika tindakan ini dianggap penting dalam praktek keagamaan, disarankan untuk mencari referensi yang jelas dan mendetail untuk mendukung praktik tersebut.
Semoga dengan pemahaman yang lebih mendalam terkait hukum-hukum dalam ibadah, umat Muslim dapat melaksanakan ibadah dengan penuh kekhusyukan dan kebenaran sesuai ajaran agama yang benar.
