Refleksi Kehidupan: Dunia dan Akhirat
Setelah kematian, engkau akan menyendiri bersama apa yang telah kau kumpulkan dengan hati: rahasia dan batinmu Kehidupan dunia itu sampai pada batas yang telah ditentukan,
Setelah kematian, engkau akan menyendiri bersama apa yang telah kau kumpulkan dengan hati: rahasia dan batinmu Kehidupan dunia itu sampai pada batas yang telah ditentukan,
“Orang yang selama di dunia berusaha mencari kenikmatan makrifat dan ahwal serta nikmat penglihatan (musyahadah) dan kedekatan di akhirat, maka mereka sebaik-baik pencari. Sebab tujuan
“Jangan khawatir. Selama kamu berusaha sebaik mungkin, Allah akan mengurus sisanya. Percayalah kepada-Nya dan teruslah melangkah maju.” — Mawlana Syaikh Nazim Adil Al Haqqani (q)
“Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan mengilhaminya kejujuran.” — Ali bin Abi Thalib ra.
“Aku adalah pelayan Al-Quran, selama aku masih memiliki jiwa. Aku adalah debu di jalan Muhammad, sang Nabi yang terpilih. Apabila seseorang menafsirkan kata-kataku dengan cara
“Jika engkau kehilangan sesuatu, itu ada gantinya. Namun, jika engkau kehilangan Allah, itu tidak akan tergantikan.” — Syaikh Al-Akbar Ibnu ‘Arabi qs.
“Aku bukan dari Timur ataupun Barat. Tak ada garis batasnya dalam dadaku.” — Mawlana Jalaluddin Rumi (qs)
Cinta adalah manakala Tuhan berkata kepadamu “Aku telah menciptakan segala sesuatu untukmu” dan kau berkata “aku tinggalkan segalanya itu demi Engkau”. — Mawlana Jalaluddin Rumi
“Hampir tidak bertentangan antara akal yang terang dengan hati yang benar. Berbeda jika akalnya masih remang.” — Sidi Syaikh Rohimuddin Nawawi Al-Bantani
Jika kalian ingin mengikuti seorang yang baik, maka orang yang baik itu haruslah orang yang tidak menolak orang ini, orang yang tidak mengusir orang itu,
“Hendaklah orang yang berakal segera mengusahakan makrifat dengan sungguh-sungguh dan tidak menunda-nunda, agar saat dijemput maut dia dalam keadaan makrifat, tidak menderita ketidaktahuan. Sungguh, bila
“Dia memberimu sehat, sakit, kaya, miskin, gembira dan duka cita agar engkau mengenal-Nya dengan seluruh sifat-Nya.” — Sayyidi Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari (qs.)
“Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadah) termasuk kategori ibadah. Dan seseorang tidak akan dapat melakukannya kecuali dengan ilmu. Hukum mujahadah adalah fardhu ‘ain bagi setiap mukalaf.”
“Siapakah orang yang paling bahagia dalam hidup ini? Siapakah yang paling puas (ridho)? Orang yang puas (ridho) dengan kedudukannya dalam hidup yang telah ditetapkan oleh
Barangsiapa menghiasi zahirnya dengan mujahadah, maka Allah memperbaiki sisi batinnya dengan musyahadah (penyaksian). Ketahuilah bahwa seseorang yang dalam awal perjalanan hidupnya tidak pernah mengalami mujahadah,
Kemudian Sang Ruh al-Quds bertanya kepadaku, “Siapa teman di perjalananmu?” Aku (Ibnu Arabi) menjawab, “Penalaran yang benar dan berita yang benar” Ia berkata, “Itulah teman
Dzikrul maut (mengingat mati) adalah bersegera memeriksa isi hati, apakah masih terdapat penyakit-penyakit hati yg akan menyulitkan kehidupan kita di alam barzakh, perbanyak beristighfar dan
“Bergaul dengan seorang Wali yang pandai (al-waliyyu al-labiib) itu menghidupkan Ruh (ar-ruuh).” — Ali bin Abi Thalib ra
“Sangatlah wajar jika orang yang bercinta selalu memberi yang lebih untuk kekasihnya. Begitulah Allah Ta’ala memberikan yang lebih kepada Rasulullah.” — KH. Ahmad Zuhdiannoor
“Kata ‘Yaa Rabb’ tetap menjadi kata yang paling menyentuh hati orang yang kesusahan, karena dia tahu dengan pasti bahwa hanya Tuhan yang akan menyelamatkannya, bukan
Salam 👋
Apakah ada yang bisa kami bantu?